Berpikir Untuk Memahami Ilmu
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim
Berpikir Untuk Memahami Ilmu adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis , 29 Rabi’ul Akhir 1444 H / 24 November 2022 M.
Ceramah Agama Islam Tentang Berpikir Untuk Memahami Ilmu
Salah satu di antara segi yang menunjukkan keutamaan dan kemuliaan ilmu adalah pernyataan dari sebagian ulama salaf yang menyebutkan bahwa berpikir untuk memahami ilmu -misalnya merenungkan tentang ayat-ayat Al-Qur’an, merenungkan tentang makna hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- ini keutamaan dan kemuliaannya sangat besar dibandingkan ibadah-ibadah yang lain.
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala mengatakan sebuah pernyataan yang diriwayatkan dengan shahih dari sebagian ulama salaf yang mengatakan: “Merenungkan makna dan kandungan ilmu sesaat lebih baik daripada beribadah selama 60 tahun.” Hal ini karena orang yang memahami/merenungkan makna ilmu akan membenarkan ibadahnya, sekaligus membenarkan syarat diterimanya ibadahnya. Yaitu membenarkan ikhlasnya, khusyuknya, bagaimana amalan-amalan hatinya, sehingga menjadikan ibadah itu lebih bernilai tinggi.
Ada seorang yang pernah bertanya kepada Ummu Darda tentang sahabat Abu Darda Radhiyallahu ‘Anhu setelah beliau wafat tentang bagaimana ibadah Abu Darda. Maka Ummu Darda Radhiyallahu ‘Anha berkata: “Beliau menghabiskan waktu siangnya semua untuk menunaikan tafakur (memahami Allah Subhanahu wa Ta’ala).” Abu Darda adalah seorang sahabat mulia yang mengetahui keutamaan memahami agama. Maka dia menggunakan waktu siangnya semua untuk menunaikan tafkakur.
Imam Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullahu Ta’ala berkata:
تَفَكُّر ساعة خير من قيام ليلة
“Berpikir sesaat lebih baik daripada melaksanakan shalat semalam suntuk.”
Karena “berpikir sesaat” itu berhubungan dengan ilmu. Sudah kita bahas kemarin yang semakna dengan ilmu tentang “Menunut ilmu itu lebih utama dibandingkan ibadah-ibadah yang sunnah.” Adapun ibadah-ibadah wajib merupakan amal yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan kita tahu sendiri pengamalan amal yang wajib tidak akan sempurna tanpa memikirkan ilmu tentang ibadah-ibadah tersebut untuk kemudian kita semakin mengamalkannya dengan benar, dengan dalil yang kuat, iman dan keikhlasan. Maka benar sekali pernyataan di sini yang menyatakan “Berpikir sesaat lebih baik daripada melaksanakan shalat semalam suntuk.”
Imam Fudhail bin Iyyadh Rahimahullahu Ta’ala berkata: “Tafakur (berfikir) merupakan cermin yang memperlihatkan kepadamu kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukanmu.” Kadang-kadang kita melakukan tafakur untuk merenungkan dosa-dosa dan introspeksi diri, ini sangat besar manfaatnya. Yaitu supaya bisa memperbaiki diri, mengatasi kekurangan kekurangan kita dan memperbanyak kebaikan-kebaikan kita. Karena dengan kita menimbang-nimbang diri, kita mengetahui kekurangan-kekurangan untuk segera kita memperbaikinya.
Sahabat ‘Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu pernah berkata:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا
“Hitung-hitunglah amalmu sebelum kamu diperhitungkan amalmu pada hari kiamat nanti.”
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52438-berpikir-untuk-memahami-ilmu/